Puisitepitingkap#6
Malaikat Yang Tersenyum Malaikat itu tersenyum, Titisan embun menitis kemalasan, Dari pusara daunan hijau nan mekar, Pagi yang dingin di bawah redupan awan, Sang mentari melebarkan rambut segaknya, Warga alam tampil meriang, Menyambut sinar hari memendam gelita malam. Malaikat itu terus tersenyum, Si molek gedik memangil ibunya, Dalam sangkar kebahagian, Sang ibu pulang, Menyuap santapan seharian kelaparan, Putaran hari yang tenang, Hingga malam menanti esok siang. Malaikat itu masih tersenyum, Deruan bingit aliran sungai, Berlari tanpa duka mengusung kedamaian, Sang ikan menari keriangan, Menikmati indah keharmonian sebuah taman, Siang dan malam seakan berpelukan, Tiada mahu pisah berjauhan. Namun... Hari ini, Malaikat itu, Tiada lagi senyuman dibalik wajah sucinya, Melihat sang makhluk berakal, Rakus menelan jiwa indah dengan lahapnya, Mengoyak cebisan-cebisan permai, Dengan nasfu serakah yang meliar, Melenyapkan suara ketelusan, Diganti api menghangus...